Olenka adalah sebuah roman Indonesia mutakhir yang bernilai sastra tinggi. Roman ini dinyatakan sebagai pemenang pertama dalam sayembara mengarang roman yang diadakan Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 1983. Roman ini adalah karya Budi Darma yang diterbitkan pada tahun 1983 oleh Balai Pustaka. Roman ini cukup mendapat tanggapan positif dari beberapa pengamat sastra Indonesia.
Tema Cerita : Gaya kehidupan percintaan ( cinta kasih ) orang-orang Amerika yang bebas, percaya diri serta sungguh-sungguh.
Setting Cerita : Cerita ini terjadi di Amerika Serikat, tepatnya di Chicago, Bloomington, Illinois, dan beberapa kota besar lainnya yang berada di Amerika Serikat.
Tokoh-tokoh dan watak :
Fanten Drummond : Seorang Pemuda Amerika yang hampir tak pernah lelah mengejar pelabuhan cintanya. Namun pengejaran cintanya terhadap wanita, berakhir dengan kekosongan dan kesia-siaan. Semuanya itu terjadi karena kekuasaan Tuhan dan itulah titik kesadarannya yang muncul kemudian.
Olenka : seorang wanita yang sudah berkeluarga. Olenka mempunyai sifat dualisme, yaitu dia suka wanita sekligus pria. Dia seorang seniman perupa.
Mary Crasson : seorang wanita lajang, yang oleh Fanten dijadikan sebagai obyek pelarian cintanya setelah Olenka.
Wayne Danten : seorang penulis amatir. Dia adalah suami Olenka.
Ringkasan Cerita :
Karena sama-sama tinggal di Apartemen yang sama, Fanton Drummond dan Olenka sering berpapasan pandang, baik sewaktu di lift ataupun berpapasan di jalan menuju kamar mereka masing-masing dalam apartemen yang bernama Tulip Tree itu. Karena pertemuan itu, keduanya menjadi akrab. Malah, Fanton sendiri rupanya jatuh cinta pada Olenka. Padahal, dirinya tahu bahwa Olenka telah mempunyai suami yang bernama Mayne Danton. Mayne Danton bekerja sebagai penulis amatiran.
Hubungan antara dua manusia ini, makin lama makin akrab saja. Karena sering berdiskusi berdua. Mereka saling kunjung. Dan bahkan tidak jarang keduanya bercinta di tempat tidur, tak ubahnya seperti suami- istri. Perlakuan mereka selama ini dilakukan tanpa sepengetahuan suami Olenka dan Steven, anak Olenka.
Walaupun, Fanton sudah sepakat dengan Olenka bahwa hubungan mereka, nantinya pasti akan berpisah. Namun, ketika kenyataan itu telah diketahuinya tetapi Fanten sudah sedemikian terlanjur cinta kepada Olenka. Hampir, tiap detik bayangan Olenka selalu menjelma dalam hidupnya. Fanton begitu gelisah dan menderita. Karena tak tahan dengan itu semua, Fanton nekat berkelana mencari Olenka mengitari semua kota-kota di Amerika Serikat. Dia mengejar Olenka ke Indiana, Kentucky, dan kembali lagi ke Illinois. Namun, semua hanya sia – sia. Dia tak berhasil menemukan Olenka.
Di tengah pengembaran nya itu, tepatnya di Chicago. Fanton bertemu dengan seorang gadis bernama Mary Carson. Sebagai usahanya, untuk menghilangkan bayangan Olenka dari hidupnya. Fanton dengan tergesa-gesa menyatakan cintanya pada Mary, akan tetapi ungkapan cintanya ditolak secara halus oleh Mary. Mary beralasan bahwa dia belum memikirkan sampai ke arah itu. Dia masih ingin sendiri dan belum mau menikah. Akibat penolakan tersebut, hati dan pikiran Fanton menjadi linglung, jiwanya kini sakit. Dia sering menulis surat yang hendak ditujukan kepada Mary. Namun, satu surat pun belum, ia kirimkan tetapi hanya ia simpan di Lemari. Surat- surat tersebut olehnya ditulis sendiri dan dibalas sendiri. Begitulah, seterusnya dia lakukan berulang-ulang. Cukup lama tingkahnya yang aneh itu dilakukan. Baru sedikit hatinya terobati, yaitu suatu hari dia menerima surat sungguhan dari Olenka.
Betapa, gembiranya hati Fanton menerima surat tersebut.Dalam surat itu, Olenka menceritakan bahwa dia sebenarnya sangat mencintai Fanton. Malah sebaliknya, terhadap Wayne Danton suaminya itu dia hanya terpaksa menikahinya. Dia menikah dengan Wayne hanya karena ingin menjadi wanita yang normal, sebab selama ini dia merupakan seorang lesbian. Sebelumnya, Olenka mempunyai pacar seorang wanita yang bernama Minifred. Mengetahui cerita Olenka yang demikian, sungguh telah membuat cinta Fanton pada Olenka semakin berkobar-kobar. Hampir tiap hari Fanton menunggu kedatangan surat dari Olenka. Namun sayang, sejak surat itu. Dia tak pernah lagi menerima surat dari Olenka. Itulah surat pertama dan terakhir dari Olenka. Dan lewat surat itulah Fanton berhasil berhubungan yang terakhir kalinya dengan Olenka. Karena tergila- gila pada Olenka, Fanton pernah menyewa pesawat terbang dan mengelilingi kota Bloomington sampai lelah, demi usahanya menghilangkan bayangan Olenka.
Dalam Usahanya itu, Fanton mencari Mary dan berhasil bertemu. Mary yang ditemuinya, sekarang sudah cacat akibat kecelakaan pesawat. Namun begitu, Fanton tetap menawarkan agar Mary mau menjadi istrinya. Tawaran tersebut ditolak lagi oleh Mary. Dia menolak sebab dia tidak mau Fanton nantinya tak lebih hanya seorang perawat bagi dirinya yang cacat. Padahal, hati Mary memang sebenarnya sangat mencintai Fanton. Cinta itu sebenarnya sudah lama bersemi, sudah sejak pertama kali mereka bertemu di Chicago itu. Namun, waktu itu Mary masih dalam keadaan bimbang saja.
Sepulang dari rumah Mary, Fanton membaca surat kabar. Betapa kagetnya Fanton, dalam koran tersebut dikabarkan bahwa Olenka telah memalsukan karya lukisan orang lain. Olenka juga dikabarkan tergeletak di rumah sakit karena terlalu banyak minum obat tidur akibat stress. Tanpa pikir panjang lagi, Fanton langsung mencari rumah sakit itu. Di rumah sakit itu, Fanton mendapat informasi dari petugas rumah sakit bahwa Olenka telah pergi beberapa saat sebelumnya.
Fanton tidak merasa kecewa sewaktu tidak berhasil bertemu dengan Olenka. Dalam dirinya muncul kesadaran, bahwa Tuhan memang sudah menakdirkan begitu, bahwa ia sudah ditakdirkan tidak akan menyatu dengan Olenka.
0 komentar:
Posting Komentar