>

Guestbook Rolling Widget

KARENA KERENDAHAN BUDI

Jumat, 19 November 2010 Label:

Karena kerendahan budi adalah karya sastrawan pujangga baru yang bernama H.S.D Muntu. Roman ini diterbitkan oleh P.N Balai Pustaka pada tahun 1941.


Tema cerita : Masalah pergaulan remaja modern di Metropolitan serta masalah kawin paksa.

Setting Cerita : Jakarta, Makassar, dan Surabaya.
Tokoh-tokoh dan Watak :
Nuripah : seorang perempuan terpelajar modern dan bebas. Karena adat dan bernasib kurang baik, akhirnya dia hidup dengan penuh kesengsaraan.

Yunus : Pacar Nuripah sewaktu dia masih sekolah di AMS Jakarta. Yunus adalah pemuda Minangkabau, dia pelajar dari sekolah pertanian di Bogor

Mondouw : seorang pemuda terpelajar, modern. Dia merupakan teman dekat Nuripah s
emasa sekolah di AMS Jakarta. Dia juga kekasih Nuripah. Dia adalah seorang pemuda Menado.

Arung Mallawa : suami Nuripah. Dia merupakan kepala suku.

Bakareng : seorang bangsawan yang tergila-gila dengan kecantikan Nuripah. Dia kemudian menjadi pacar gelap Nuripah.

Bakhtiar : anak hasil perkawinan Nuripah dengan Arung Mallawa.

Ringkasan Cerita :
 Nuripah yang baru menginjak tingkat dua di A.M.S Jakarta itu, tiba-tiba dipanggil pulang oleh kedua orang tuanya di kampung. Karena mereka hendak menikahkan Nuripah dengan seorang kepala suku, yaitu Arung Mallawa. Walaupun, dalam hatinya menolak dan lagi pula di sudah mempunyai pacar di Jakarta, yaitu Yunus. Namun, karena hormat dengan orang tuanya dia terpaksa pulang dan kemudian terpaksa menikahdengan Arung Mallawa. Sebaliknya, Yunus pun rupanya telah dijodohkan oleh orangtuanya. Yunus hendak dijodohkan dengan gadis Minangkabau.

Di Minahasa, Nuripah karena tidak bahagia menikah dengan Arung. Rupanya, dia bergaul erat dengan Mondouw. Dia adalah seorang pemuda modern yang bersekolah di sekolah pertanian Bogor. Nuripah ternyata jatuh hati de dengan Mondouw.Begitu punsebaliknya, Mondouw pun juga mencintai Nuripah. Malah, Mondouw berjanji akan melarikan Nuripah dari cengkraman Arung, ke Menado dan disana mereka akan menikah.Untuk kelancaran mereka, Mondouw memutuskan untuk berangkat terlebih dahulu ke Menado. Sedangkan, Nuripah untuk sementara waktu menunggu dulu di Makassar. Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya Nuripah menerima kabar juga dari Mondouw yang telah dinanti nantinya itu. Namun sayang, berita yang didapatnya ternyata bukan kabar bahagia melainkan kabar pahit. Mondouw meminta maaf sebab dia telah dipaksakan kawin oleh kedua orang tuanya dengangadis pilihan orang tuanya di Menado. Hati Nuripah begitu hancur lebur dan tak menentu.

Hidup Nuripah di Makassar terlunta-lunta. Dia tidak punya pegangan lagi, suami dan anaknya telah ia tinggalkan karena saran Mondouw beberapa waktu lalu.Sudah beberapa bulan rumah kontrakannya tidak ia bayar. Bakareng, si tuan rumah yang kaya itu sudah hendak mengusir nya. Namun entah kenapa, Bakareng membatalkannya. Sebab setelah berpapasan muka dengan Nuripah. Bakareng kaya yang sudah tua itu mal
ah jatuh cinta dengan Nuripah. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Nuripah. Nuripah yang terlantung-lantung dan putus asa itu, betul-betul memanfaatkan Bakareng. Dengan segala bujukan dan rayuan, Nuripah akhirnya dapat memanfaatkan uangBakareng untuk pergi ke Pulau Jawa. Di Pulau Jawa, Nuripah hidup dari hotel ke hotel sebagai wanita panggilan. Uang Bakareng tua itu sudah ludes diperas oleh Nuripah.

Namun rupanya, sebagai seorang perempuan yang tadinya merupakan keturunan baik-b
aik, Nuripah sebenarnya pernah juga berusaha untuk menghentikan tingkah lakunya
yang jelek itu. Dia hendak kembali ke jalan yang lurus, serta menjadi ibu yang baik.
Dia begitu rindu kepada Bakhtiar anaknya itu. Walaupun dia telah berusaha, namun karena nasibnya harus begitu sampai dengan akhir khayatnya. Nuripah terus sajadi jalan yang tidak benar. Dia menjadi perempuan panggilan. Dia sangat frustasi sebab walaupun sampai pernah memelas dan hendak mencium kaki bekas suaminya sewaktu di Surabaya. Agar dia masih bisa diterima kembali sebagai istrinya ataupun hanya sebagai inang pengasuh bagi anaknya. Namun betapa hancur Nuripah,sebab jangankan sampai bisa kembali lagi sebagai seorang istri maupun sebagai inang bagi anak kandungnya sendiri,. Segala kesalahannya dulu tidak dimaafkan oleh suaminya.Sungguh kasihan dan perihnya hidup Nuripah.

2 komentar:

Eko's blog mengatakan...

good,goog,good

Unknown mengatakan...

bgs..
tunggu posting cerpenq..
kita bersaing ^_^

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

wibiya widget

 
Kedai Roman Indonesia © 2010 | Designed by My Blogger Themes | Blogger Template by Blog Zone